Indonesia Blockchain Society (IBS) Apresiasi Local Government Blockchain Forum & Festival 2024

oleh -28 Dilihat
oleh

Indonesia Blockchain Society (IBS) Apresiasi Local Government Blockchain Forum & Testuval 2024*

 

KOTA BANDUNG – Teknologi blockchain memiliki potensi besar untuk meningkatkan transparansi, efisiensi, dan keamanan data di berbagai sektor, termasuk pemerintahan, keuangan, serta pelayanan publik. Apalagi di era transformasi digital yang terus berkembang pesat, inovasi teknologi digital menjadi kunci dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang lebih efektif, efisien, dan transparan.

Implementasi blockchain, terutama di pemerintahan di Indonesia, masih pada tahap awal. Karenanya, diperlukan akselerasi dan dukungan yang kuat dari berbagai pemangku kepentingan untuk memanfaatkan potensinya.

Pemda Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) menjadi tuan rumah Local Government Blockchain Forum & Festival 2024 yang bertujuan mempercepat pembangunan dan pemanfaatan teknologi blockchain, khususnya di lingkungan pemda.

“Kami memandang pentingnya percepatan inovasi blockchain dalam rangka mendukung berbagai inisiatif strategis, seperti pengembangan smart city, e-Government, serta perlindungan data pribadi,” ucap Kepala Diskominfo Jabar Ika Mardiah, Selasa (5/11/2024).Founder IBS Indonesia Block Society

Local Government Blockchain Forum & Festival 2024 akan berlangsung di Hotel Pullman Kota Bandung, Rabu (6/11/2024). Berbagai instansi pemerintah akan terlibat dalam acara tersebut. Ada banyak pembicara dari berbagai pihak yang akan memeriahkan Local Government Blockchain Forum & Festival 2024.

Terdapat empat sesi diskusi panel dalam Local Government Blockchain Forum & Festival 2024. Diskusi panel sesi pertama bertajuk ”Getting Started with Blockchain: A Basic Overview” dengan panelis Sekretaris Daerah Provinsi Jabar Herman Suryatman dan Perwakilan Indonesia Blockchain Society I Gede Dwianta.

Diskusi panel sesi kedua mengambil tajuk ”Transforming Regional Planning with Blockchain: From Concept to Implementation” dengan panelis Direktur Ekonomi Digital Kementerian Komunikasi dan Digital I Nyoman Adhiarna, Penelaah Teknis Kebijakan Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuri Olivia, Kasubdit Pengembangan & Pemanfaatan Energi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Andianto Haryoko, serta Kepala Bidang Data Pusat Data dan Informasi, Kementerian Dalam Negeri Yanuar Andryana Putra.

Sementara diskusi panel sesi ketiga bertajuk ”Cross-Sector Blockchain Implementation: The Future of Public Services” dengan panelis Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan Setiaji,

Kepala Pusat Data & Informasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nazib Faisal, Kepala Diskominfo Jabar Ika Mardiah, Subject Matter Expert Peruri Percetakan Uang Republik Indonesia Teguh Kurniawan Harmanda.

Sedangkan diskusi panel sesi keempat bertajuk ”Beyond Cryptocurrency: Leveraging Blockchain for Business Growth and Innovation” dengan panelis Ketua Umum DPW Bali Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional I Putu Yuliartha Reken, Chief Product Officer Baliola Fransiskus Paranso, President PANDI John Sihar Simanjuntak, Chief Data Officer Lokadata Ahmad Suwandi, dan CEO ID Cloud Alfian Pamungkas Sakawiguna.

Melalui diskusi panel tersebut, Local Government Blockchain Forum & Festival 2024 diharapkan dapat menjadi momentum penting untuk mempercepat pemanfaatan blockchain di Indonesia, sekaligus menjadi platform bagi pemerintah daerah dan nasional untuk berkolaborasi dalam mengembangkan ekosistem digital yang lebih inklusif, aman, dan berkelanjutan.

Ika menambahkan, acara tersebut diharapkan dapat membangun pemahaman teknologi blockchain, mendorong eksplorasi potensi teknologi blockchain, memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan nasional dalam merancang roadmap terpadu yang mendukung pemanfaatan teknologi blockchain, dan mendorong langkah konkret pengembangan strategi implementasi blockchain di berbagai sektor dan organisasi.

Adapun peserta Local Government Blockchain Forum & Festival 2024 berasal dari tingkat daerah maupun nasional, termasuk Diskominfo Kabupaten/Kota, Bappeda Kabupaten/Kota, Disdukcapil Kabupaten/Kota, kecamatan, serta kementerian dan lembaga nasional, seperti Kementerian PANRB, Kementerian Komunikasi dan Digital, Bappenas, Dirjen Dukcapil, dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

“Dengan kehadiran para pemangku kepentingan ini, diharapkan tercipta sinergi yang kuat dalam menyusun blockchain implementasi blockchain yang terarah dan berdampak luas bagi pembangunan nasional,” ucap Ika.

Ika menuturkan, forum tersebut juga akan membahas topik-topik strategis seperti perlindungan data pribadi, kedaulatan digital, serta ketahanan digital.

“Fokus utama adalah pada bagaimana teknologi blockchain dapat digunakan dalam sistem digital pemerintahan untuk memproteksi data, meningkatkan kepercayaan publik, dan memperkuat ketahanan digital di tingkat daerah dan nasional,” kata Ika.

Di sampaikan fouder sekaligus Pembina IBS Cahyana ”  “Local Goverman Blockchain Forum di tambah dengan festival sebetulnya untuk mendekatkan tema tema yang sifatnya teknologi. Sebetulnya bisa dilakukan pendekatan secara sosial kepada masyarakat dengan cara lebih soft karena apa, karena blokchain adalah teknologi maju tapi dengan cara yang di bawa oleh Jawa Barat ini oleh pak Sekda ini menarik karena tiba tiba menjadi sebuah tekhnologi yang tadi prosesnya yang dilakukan the sakralisasi dan bukan teknologi yang susah di jangkau.

“Dengan the sakralisasi blockchain itu hanya tool saja bagian dari alat yang tujuan utamanya mensejerahterakan masyarakat jawa barat. Jadi yang penting itu yaitu bagaimana mengimplementasikan untuk bidang bidang tertentu termasuk untuk UKM  bagaimana mereka bisa go digital bagaimana mereka memanfaatkan tekhnologi ini untuk kepentingan mereka ,harus di buat sederhana seperti tadi yang telah di sampaikan oleh  tadi kan para pembicara yang ada di sini menceritaksn bagaimana caranya agar supaya blockchain ini bisa di iplementasikan ddengan mudah” kata Cahyana.

 

Pembina IBS menambahkan tadi di sebutkan akan ada 27 orang yang disebarkan ke 27 kota Kabupaten yang di sebut dgn digital liseun ov fuser supaya terjadi dialog antara para teknolog tadi orang orang yang mengerti tekhnologi dengan masyarakat , implementasi nya tergantung secara fisik saat mengimplementasikan blokchain di garut itu beda dengan di sukabumi ataupun daerah yang lainnya. Termakuk bagaimana memanfaatkan kearifan lokal masing masing yang bisa machin dengan tekhnologi ini****

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *