Ngopi Kebangsaan di Selasar Gedung Sate

oleh -27 Dilihat
oleh

Jurpolnews.Sila ke empat Pancasila seperti kita fahami substansinya adalah musyawarah,karena itu dalam kontek membangun organisasi, aspek musyawarah menjadi bagian utama dan pertama dalam proses pengambilan keputusan sebuah organisasi. Tegas Ketua DPD IKAL Lemhannas Jabar Mayjen TNI( Purn) Deni K Setiawan sewaktu membuka acara Ngopi Kebangsaan bertempat di Selasar Gedung A Sekda Propinsi Jawa Barat( Sabtu 16/11/24)

Dr.Ir. Redy Pryambada S,B.Arch.,MBA
sebagai nara sumber ke dua dalam *Ngopi Kebangsaan*
menyoroti aspek Wawasan Kebangsaan di kalangan kaum muda di era digitalisasi informasi. Menurut Dr.Ir. Redy Pryambada kondisi pemahaman Wawasan Kebangsaan dikalangan generasi muda ,khususnya generasi milineal berada dalam situasi yang memprihatinkan,namun kondisi seperti ini mendorong saya untuk mencoba menemukan solusi dan langkah langkah konkrit.
Wawasan kebangsaan akan membantu generasi muda mengetahui tentang sejarah dan budaya negara mereka, menghargai perbedaan, serta mengembangkan sikap nasionalisme. Wawasan kebangsaan akan membantu generasi muda mengetahui detail tentang sejarah dan budaya bangsa mereka. Maka Sudah saatnya Kurikulum Pendidikan kita dari Tingkat SD, SMP dan SMA memuat materi tentang pemahaman akan Nilai Nilai Kebangsaan dalam Proses Belajar Mengajar sedini mungkin, yang memuat aspek kognisi dan aspek psikomotorik atau pola laku dan pola tindak perilaku dalam keseharian.

Sementara itu Prof.Dr.Ir.Vijaya Isnaniawardhani memaparkan sisi disparitas yang terjadi di dunia pendidikan.
Saat ini keadilan pendidikan belum betul-betul dirasakan oleh rakyat Indonesia. Pendidikan dasar-menengah dan pendidikan tinggi masih berpihak pada masyarakat yang kuat secara finansial. Jumlah masyarakat miskin yang bisa mengenyam pendidikan, dan sukses studi hanya sebagian kecil saja, bahkan dianggap sesuatu yang langka.
Sebagaimana kita yakini bersama, pendidikan merupakan salah satu pengungkit keberhasilan suatu bangsa. Di sisi lain, angka masyarakat miskin di Indonesia dalam lima tahun terakhir naik signifikan. Daya beli sebagian besar masyarakat menurun. Keadaan ini menyebabkan masyarakat yang mengenyam pendidikan juga berkurang. Keberhasilan pembangunan akan sulit dicapai tanpa peningkatan kualitas sumber daya manusia yang dapat diperoleh melalui pendidikan dan membekali siswa/mahasiswa dengan kompetensi/keahlian.
Dengan kesadaran nilai kebangsaan, tugas kita bersama untuk memberi peluang kepada seluruh segmen masyarakat untuk mengenyam pendidikan, sehingga keadilan pendidikan bagi seluruh bangsa dapat terwujud.
Keberhasilan suatu bangsa tidak lepas dari karakter bangsa yang baik.
Karena itu seluruh pendidik perlu memberikan pembelajaran dan contoh perilaku agar nilai kebangsaan dapat menginternalisasi dalam jiwa anak didik. Nilai luhur kebangsaan juga dapat ditularkan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.Ungkap Prof.Dr.Vijaya Isnaniawhardani menutup sesi *Ngopi Kebangsaan*
munggaran ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *